7 How's to Become CEO Under 30
Senin, 14
Juli 2015
Oleh Tim
AndrieWongso
Kata siapa orang muda tidak mungkin bisa jadi pemimpin
perusahaan? Sudah banyak buktinya, dan ini bukan karena faktor luck saja.
Berikut ini beberapa hal yang harus diperhatikan, jika Anda ingin mengikuti
jejak menjadi CEO sebelum usia 30 tahun.
1. Lingkungan yang tepat: Salah satu kunci rahasia kesuksesan Danny Waters yang baru berusia 25 tahun saat menjabat sebagai CEO Enterprise Finance adalah menemukan industri atau perusahaan di mana orang-orang di dalamnya respect dengan apa yang berhasil dikerjakan, bukan karena umur. Dan yang paling penting, Anda menikmati apa yang sedang Anda kerjakan, dengan begitu pintu kesuksesan pasti terbuka lebar.
1. Lingkungan yang tepat: Salah satu kunci rahasia kesuksesan Danny Waters yang baru berusia 25 tahun saat menjabat sebagai CEO Enterprise Finance adalah menemukan industri atau perusahaan di mana orang-orang di dalamnya respect dengan apa yang berhasil dikerjakan, bukan karena umur. Dan yang paling penting, Anda menikmati apa yang sedang Anda kerjakan, dengan begitu pintu kesuksesan pasti terbuka lebar.
2. Ambil risiko: Mumpung masih muda, dan konsekuensi kalau sampai gagal masih relatif kecil, jadikan hal ini sebagai kesempatan untuk jadi lebih berani. Karena rata-rata kita yang ada di usia muda belum banyak tanggung jawab yang harus dipikul dibanding sama mereka yang usianya lebih dewasa atau sudah ada tanggungan keluarga. Ini juga salah satu rahasia kesuksesan dari Jonathan Samuels yang berhasil jadi CEO Dragonfly Property Finance di usia 28 tahun.
3. Bangun tim untuk menutupi kekurangan: Seorang eksekutif senior sekalipun
pasti butuh orang-orang yang bisa memberikan nasihat, pendapat dan arahan,
terutama untuk hal-hal di luar keahliannya. CEO muda perlu punya tim yang mampu
menutupi kekurangan serta berjaga menghindari kesalahan serius. Kurangnya
pengalaman bisa jadi konsekuensi yang sangat membahayakan: mulai dari merekrut
orang yang salah, menghabiskan terlalu banyak uang, terjebak dengan ketentuan
kontrak yang buruk, atau melanggar hukum karena kurang paham.
Mark Zuckerberg di Facebook lebih banyak fokus pada produk. Kekurangannya soal orientasi bisnis tertutupi dengan merekrut Sheryl Sandberg. Kombinasi keahlian yang saling melengkapi itu mampu diselaraskan untuk mencapai tujuan perusahaan menjadi besar.
Larry Page dan Sergey Brin (pendiri Google, keduanya masih berusia 25 tahun saat itu) sampai merekrut Eric Schmidt yang telah berpengalaman di dunia bisnis. Membangun tim yang solid dari berbagai bidang pengalaman akan membantu Anda sebagai CEO muda untuk menjalankan bisnis dengan sukses.
Mark Zuckerberg di Facebook lebih banyak fokus pada produk. Kekurangannya soal orientasi bisnis tertutupi dengan merekrut Sheryl Sandberg. Kombinasi keahlian yang saling melengkapi itu mampu diselaraskan untuk mencapai tujuan perusahaan menjadi besar.
Larry Page dan Sergey Brin (pendiri Google, keduanya masih berusia 25 tahun saat itu) sampai merekrut Eric Schmidt yang telah berpengalaman di dunia bisnis. Membangun tim yang solid dari berbagai bidang pengalaman akan membantu Anda sebagai CEO muda untuk menjalankan bisnis dengan sukses.
4. Hadapi investor: Usia muda umumnya minim pengalaman. Hal ini bisa
jadi batu sandungan saat berhadapan dengan investor. Umumnya investor tidak mau
menanamkan modal ke perusahaan yang dikelola oleh orang miskin pengalaman.
Salah satu cara mengatasi hambatan ini adalah dengan merekrut orang-orang yang
lebih pengalaman untuk menjadi bagian dari tim. Namun Anda tetap memegang
kontrol perusahaan.
5. Buktikan Diri Anda: Meski usia tergolong muda, jika
Anda bisa membuktikan dengan cepat bahwa Anda menguasai apa yang kamu kerjakan,
pada akhirnya orang-orang akan respek, termasuk investor dan senior.
6. Rendah hati: Pemimpin harus transparan dan rendah hati—mau
mengakui serta merangkul ide-ide yang lebih baik yang diungkapkan oleh orang
lain. Orang yang rendah hati akan selalu mendengarkan dan mau belajar dari
orang lain. Mereka akan memposisikan diri di belakang ketika seseorang lebih
mampu untuk memecahkan masalah daripada dirinya. Untuk menjadi CEO muda yang
sukses, jaga visi dan semangat Anda; pastikan semuanya benar-benar selaras
dengan hasil bisnis yang diinginkan.
7. Passion: Miliki cita-cita yang “lebih” (lebih tinggi, lebih
detail, dan lainnya) daripada orang lain di sekitar Anda. Passion akan jadi
nilai ekstra ketika orang-orang meragukan kredibilitas atau ketajaman naluri
karena usia Anda. Passion yang membara juga akan membantu di saat Anda berada
jatuh, serta menjadi pendorong terbesar untuk segera bangkit dan mencoba lagi.
Banyak CEO muda dari Indonesia. Andrew Darwis yang
mulai mendirikan Kaskus di usia 20 tahun, Ferry Unardi memulai bisnis Traveloka
di usia 23 tahun, dan masih banyak lagi. Pengusaha muda memiliki banyak
kelebihan untuk dapat menyempurnakan kesuksesannya. Memulai usaha terbaik
sedini mungkin akan membuat kesuksesan lebih bertahan lama. Jadi tunggu
apalagi?
http://www.andriewongso.com dikunjungi 14 Juli 2015