Jumat, 06 Februari 2015

Resiko Minum Soda




Di hari yang panas, sekaleng minuman bersoda dingin merupakan pelepas dahaga, yang sekaligus jadi penurun temperatur tubuh.  Namun, di balik segarnya minuman bersoda, ada banyak hal yang bisa merusak kesehatan tubuh mulai dari menit pertama menelannya hingga menit ke-60, di saat rata-rata orang menghabiskan minuman mereka. Grafis mengejutkan tersebut, disusun oleh Truth Theory, sebuah blog yang diasuh oleh mantan apoteker asal Amerika Serikat bernama Niraj. Blog tersebut, kemudian meledak di internet dan jadi bahasan di berbagai media internasional. Dilansir Daily Mail, Niraj menulis efek terburuk soda terjadi dalam 10 menit pertama, di mana kadar gula tinggi masuk dalam sistem percernaan.  Rata-rata, minuman bersoda kalengan mengandung 10 sendok gula, yang setara dengan asupan gula harian maksimum. Anda memang tidak akan langsung muntah akibat cairan esktra manis ini, karena kombinasi gelembung soda, suhunya yang dingin, serta rasanya yang segar membuat Anda segera meneguknya dalam jumlah banyak.
Di 20 menit berikutnya, tubuh akan memproses banjir gula dalam sistem pencernaan dan berimbas pada tingginya produksi insulin, hormon pengolah gula. Insulin yang kewalahan, akan memindahkan sebagian besar gula yang tersisa pada organ hati, yang segera mengubah gula menjadi lemak.

Selanjutnya, di menit ke-40, tubuh telah menyerap seluruh efek kafein yang terkandung dalam soda. Hasilnya, Anda merasa segar, mata cemerlang dan tekanan darah meningkat. Anda pun tidak lagi merasa lemas dan lelah, sebaliknya, Anda berenergi.
Kemudian di menit ke-45, kafein akan memicu produksi dopamin, hormon yang meningkatkan rasa senang. Secara analogi, dopamin punya cara kerja yang sama dengan heroin, yang menyebabkan kecanduan, sehingga otak memerintahkan tubuh untuk meminum lebih banyak soda.

Terakhir, di menit ke-60, banyak hal terjadi secara bersamaan. Pertama, asam fosfat akan mengikat mineral penting dalam tubuh, yakni kalsium, magnesium, dan zat besi dalam usus besar, kemudian membuangnya melalui urin. Imbasnya, tubuh secara tidak langsung kekurangan mineral esensial yang penting bagi metabolisme.
Di saat yang sama, tingkat gula dalam darah menurun drastis, setelah terbuang melalui urin, Anda pun akan mengalami tekanan gula rendah, serta rasa haus.  Sayangnya, tubuh kerap merespons kedua hal ini dengan meminum lebih banyak soda, yang berarti mengulangi kembali seluruh proses di atas, dan membuang lebih banyak mineral esensial.  “Jika dilakukan dalam waktu lama, soda menyebabkan obesitas, tulang yang rapuh, tekanan darah tinggi, diabetes, serta penyakit jantung,” kata pakar nutrisi dari NutriCentre Ella Allred. (asp)