Bocah Genius IQ 148 Berjuang Jadi Anak Biasa
Jaxon Cota Si Pemilik IQ 148 (www.youtube.com/NBCnews)
Di saat
orangtua berjuang agar anaknya punya IQ tinggi, seorang anak berotak genius
justru ingin menjadi anak biasa.
Dream - Jaxon Cota
merupakan anak lelaki berusia 11 tahun asal McKinney, Texas, Amerika Serikat
yang memiliki skor IQ 148. Kejeniusan Jaxon dimulai ketika dia berusia dua
tahun dan tertarik dengan angka. Ketika itu, dia sedang bermain dengan teman
sebayanya. Tiba-tiba Jaxon meneriakkan angka 78 kepada ibunya. Ibu Jaxon, Lori,
awalnya bingung melihat anaknya sampai akhirnya dia berbalik dan sadar kalau
thermostat di tembok menunjukkan angka 78. Lori juga kaget ketika Jaxon menekan
angka 350 di ovennya. Saat itulah Lori melihat Jaxon mulai membaca angka sampai
dengan lima belas digit.
"Angka-angka itu selalu terjebak di kepala
saya," kata Jaxon kepada NBC News. "Ada begitu banyak hal tentang
angka yang menarik dan harus dipelajari." Di usia sembilan tahun, Jaxon
mengerjakan soal matematika tingkat SMA untuk hiburan ketika dia merasa bosan
saat liburan panjang musim panas. Beberapa saat yang lalu, Jaxon bersaing dalam
kompetisi matematika. Dia hampir mendekati posisi teratas dalam kompetisi
matematika nasional untuk siswa kelas 5-12, MathCON. Di kompetisi itu dia sudah
mencapai posisi tujuh setelah menyingkirkan 45.000 siswa. "Ada ritme di
dalam angka," kata ayah Jaxon, Mathhew Cota. "Dan ada sesuatu tentang
angka, dalam cara yang aneh, jadi sangat sederhana untuknya."
Jaxon memiliki bakat dan kecerdasan yang akan melewati
beragam tingkatan usia, bahkan tingkat perguruan tinggi. Tapi untuk saat ini,
dia hanya ingin menjadi anak-anak.
"Ini bukan sesuatu yang ingin saya lakukan,
karena saya tidak bisa melakukan hal-hal yang saya suka seperti bermain bisbol
atau bergaul dengan teman-teman," katanya. Saat sekolah dimulai pada musim
gugur, Jaxon akan duduk di kelas enam. Dia akan mendapatkan pelajaran khusus
untuk membuatnya tetap tertantang belajar.
Orangtuanya mengatakan hal itu dilakukan agar dia
tetap tumbuh seperti anak normal pada umumnya. "Anak-anak yang punya bakat
spesial biasanya terkotak-kotak dalam pergaulannya," kata Lori. "Saat
empat tahun, dia bisa membaca dan melakukan semua hal. Namun dia tidak bisa
mengikat tali sepatunya. Ada hal-hal di semua tingkatan kelas yang mengharuskan
dia belajar."
Sumber: NBC News